Diibaratkan bumi yang terus berputar, akan selalu ada siang
dan malam, akan selalu ada musim panas dan musim dingin, juga akan selalu ada
kematian setelah kehidupan. Ya begitulah hidup. Alam ini seakan punya hukum
yang tak bisa terbantahkan yaitu ‘perubahan’. Dan apa yang disebut perubahan
itu kini sedang berproses pada hidupku.
Tak terasa sudah sekitar 2 bulan saya tinggal di jogja. Menjadi
seorang mahasiswa baru di kampus yang berjuluk kampus kerakyatan. Awal yang
cukup berat, hidup jauh dari orang tua
membuat saya sadar bahwa banyak yang telah saya tinggalkan demi menimba ilmu di
kota ini. banyak pengorbanan yang perlu dilakukan demi mewujudkan semua ini. Demi
perubahan yang aku idam-idamkan.
Banyak perbedaan yang saya rasakan saat masih berstatus
pelajar SMA dan sekarang berstatus sebagai Mahasiswa. Masa-masa yang dulu penuh
dengan senang-senang serasa berkurang dan berganti menjadi masa-masa penuh perjuangan. Perjuangan yang tak mudah.
Penuh belokan tajam dan siap untuk menampung segala akibat dari kemalasan yang
aku ciptakan.Memang masih terlalu dini, tapi setidaknya saya sudah bisa membaca
kedepan bahwa nantinya saya ada disini tidak hanya sekedar kuliah. Tetapi berproses
untuk menjadi seorang yang hidup, hidup yang sesungguhnya sekaligus memberikan
kebermanfaatan bagi orang lain.
Namun, perjuangan itu bukan tanpa kesenangan. Mendapatkan
banyak pengalaman dan pelajaran dalam waktu yang singkat merupakan keistemewaan
dari proses perubahan ini. banyak sesuatu yang hebat dan tak terduga yang saya
dapatkan. Bahkan meluangkan waktu untuk di sia-siakan susah untuk diulang kembali.
Begitulah hidup saya saat ini. Betapa beruntungnya diberikan kesempatan untuk terseret menjadi orang yang
berkembang ke arah yang lebih baik.
Pada akhirnya apa yang saya jalani saat ini akan kembali
pada diri saya sendiri. Tangan ini lah yang akan menentukan menjadi apa saya
kedepannya nanti. Apakah tetap menjadi orang yang belum hidup atau bertransformasi
menjadi orang yang hidup. Semua proses yang sedang terjadi saat masa transisi
ini sudah sepatutnya saya apresiasi. Menjadikannya lebih bermakna dalam
lingkaran keterbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar