Sudah lama sekali aku tak menulis. Entah sudah berapa banyak
parade inspirasi yang lewat begitu saja tanpa kuabadikan. Akhir-akhir ini aku
kurang bisa mengerti diriku sendiri. Rasa-rasanya rasa malas setia sekali
menemani hari-hariku. Terlebih lagi tugas kuliah yang menumpuk. Ah yasudahlah. Yang
penting sekarang aku kembali menulis.
Sesuai judul diatas, aku disini ingin menulis tentang
bagaimana sebenarnya perspektif orang desa melihat dunia. Wah maksudnya gimana
ya. Jadi begini, saya berasal dari desa kecil yang berada di kabupaten kecil di
provinsi ujung pulau jawa. Nama desa nya Desa Panii Lor. Dan sekarang saya
sedang merantau ke Kota yang dibilang cukup bersejarah, cukup besar, dan cukup
dikenal oleh semua orang Indonesia. Yaitu Yogyakarta. Bisa kebayang kan perbedaan yang saya alami
dari perubahan tersebut?
Jika dibandingkan dengan kota jogja, mungkin daerah asal
saya tidak ada apa-apanya. Ya seharusnya saya prihatin dengan kampung halaman
saya yang susah berkembang, tapi tak apa, saya tetap cinta dengan Situbondo
dengan segala kedamaiannya dan ketentramannya. Sebenarnya ke tidak ada
apa-apanya kampong halaman saya inilah yang menginspirasi tulisan kali ini. Ketika
menginjakkan kaki di jogja, banyak sekali hal baru yang membuat saya terpukau. Bahkan
hal-hal kecil yang seharusnya membuat biasa saja. baru tau bioskop se megah itu,
baru tau mall yang luasnya seluas desaku, baru tau ada makanan ini, makanan
itu, tempat ini, tempat itu, benda ini, benda itu, dan baru tau baru tau yang
lainnya. Bukannya kampungan, tolong jangan disamakan dengan kampungan. Wajar kan
melihat sesuatu yang baru secara langsung dan terkesima. Hehe. Jika dibandingkan
dengan teman-teman saya yang berasal dari kota-kota besar, mereka selalu
menganggap semuanya biasa aja, udah sering liatlah, udah sering makek lah, udah
biasa aja deh semuanya. Gimana ga bosen hidup mereka. :D
Yaa mungkin hanya masalah perspektif. Ketika seseorang mudah
terkesima, mudah takjub, maka feel yang mereka rasakan akan berbeda, dalam
hidupnya akan selalu terhibur dengan hiburan-hiburan kecil yang mungkin hanya
bisa mereka rasakan sendiri.
Itu saja. tulisan yang tidak begitu penting ini.
Salam.