Kamis, 05 Mei 2016

Aku Beruntung Aku dari Desa


 

Sudah lama sekali aku tak menulis. Entah sudah berapa banyak parade inspirasi yang lewat begitu saja tanpa kuabadikan. Akhir-akhir ini aku kurang bisa mengerti diriku sendiri. Rasa-rasanya rasa malas setia sekali menemani hari-hariku. Terlebih lagi tugas kuliah yang menumpuk. Ah yasudahlah. Yang penting sekarang aku kembali menulis.

Sesuai judul diatas, aku disini ingin menulis tentang bagaimana sebenarnya perspektif orang desa melihat dunia. Wah maksudnya gimana ya. Jadi begini, saya berasal dari desa kecil yang berada di kabupaten kecil di provinsi ujung pulau jawa. Nama desa nya Desa Panii Lor. Dan sekarang saya sedang merantau ke Kota yang dibilang cukup bersejarah, cukup besar, dan cukup dikenal oleh semua orang Indonesia. Yaitu Yogyakarta.  Bisa kebayang kan perbedaan yang saya alami dari perubahan tersebut?

Jika dibandingkan dengan kota jogja, mungkin daerah asal saya tidak ada apa-apanya. Ya seharusnya saya prihatin dengan kampung halaman saya yang susah berkembang, tapi tak apa, saya tetap cinta dengan Situbondo dengan segala kedamaiannya dan ketentramannya. Sebenarnya ke tidak ada apa-apanya kampong halaman saya inilah yang menginspirasi tulisan kali ini. Ketika menginjakkan kaki di jogja, banyak sekali hal baru yang membuat saya terpukau. Bahkan hal-hal kecil yang seharusnya membuat biasa saja. baru tau bioskop se megah itu, baru tau mall yang luasnya seluas desaku, baru tau ada makanan ini, makanan itu, tempat ini, tempat itu, benda ini, benda itu, dan baru tau baru tau yang lainnya. Bukannya kampungan, tolong jangan disamakan dengan kampungan. Wajar kan melihat sesuatu yang baru secara langsung dan terkesima. Hehe. Jika dibandingkan dengan teman-teman saya yang berasal dari kota-kota besar, mereka selalu menganggap semuanya biasa aja, udah sering liatlah, udah sering makek lah, udah biasa aja deh semuanya. Gimana ga bosen hidup mereka. :D

Yaa mungkin hanya masalah perspektif. Ketika seseorang mudah terkesima, mudah takjub, maka feel yang mereka rasakan akan berbeda, dalam hidupnya akan selalu terhibur dengan hiburan-hiburan kecil yang mungkin hanya bisa mereka rasakan sendiri.

Itu saja. tulisan yang tidak begitu penting ini.

Salam.